Laptop sekarang hampir tidak lagi menjadi barang mewah yang menjadi prestisi bagi pemiliknya. Bahkan laptop, yang selanjutnya lebih dikenal dengan notebook, sudah menjadi kebutuhan yang tidak dapat ditinggalkan bagi banyak kalangan. Dari para eksekutif dengan segala macam bisnisnya, para mahasiswa dengan segala macam tugasnya, anak-anak muda dengan segala macam kesenangannya, bahkan para ibu-ibu rumah tangga sebagai sarana pendukung acara bergosipnya. Namun kita tidak bisa memungkiri bahwa laptop dalam perjalanannya yang nyaris menjadi barang
primer, pernah mengalami status menjadi barang mewah karena perkembangannya dari masa ke masa melibatkan jerih payah penemunya untuk mewujudkan sebuah perangkat komputer dalam bentuk portabel. Di bawah ini adalah model-model laptop yang pertama kali dibuat sebagai cikal bakal notebook masa kini,
1. September 1075, IBM Portable PC 1500
Pada masanya, komputer dari IBM ini dianggap yang paling lengkap fasilitasnya di kelas perangkat portabel. Perangkat ini sudah dapat dibilang sebagai perangkat portabel walaupun beratnya masih mencapai 55 pon, setara dengan 24,9 kg, atau seberat TV tabung 22", atau bayi berusia 2 tahun.
Pada masa itu sangat jarang komputer portabel yang tersedia dan bahkan yang mendekati kemampuan dari IBM 1500. Pada masanya, ini adalah perangkat portabel paling lengkap dengan built-in monitor, keyboard, dan perangkat penimpanan data. Namun IBM 1500 sangatlah mahal dengan banderol $ 20,000.- atau senilai Rp. 214.000,-. Pada masa itu di Indonesia dengan uang sejumlah itu sudah bisa mendapatkan sebidang tanah dengan rumah di atasnya. Maka perangkat portabel ini hanya ditujukan untuk kalangan profesional untuk pemecahan masalah, bukan untuk pebisnis atau sekedar hobi.
2. Tahun 1977, Rockwell AIM 65
Beberapa tahun berikutnya AIM berusaha menyediakan perangkat komputer portabel yang lebih terjangkau harganya. Dengan banderol $ 500.- senilai dengan Rp. 5.350,- (Anda bisa mendapatkan beberapa ekor sapi dengan uang sejumlah itu di Indonesia) AIM 65 sudah menyediakan layar LCD, keyboard, dan hard-copy printer (mungkin lebih mirip dengan mesin kasir di masa sekarang). AIM 65 diklaim sebagai solusi paling ekonomis untuk sarana belajar, sistem evaluasi, ataupun industri-controller "secara portabel".
3. Februari 1978, IBM Portable PC 5110
IBM 5110 adalah versi bisnis dari pendahulunya
IIBM 5100. Perangkat portabel ini ditujukan untuk praktisi matematika dan para insinyur. IBM 5110 disempurnakan dengan seri IBM 5114 yang dilengkapi dengan 8" floppy drive. Perangkat ini lebih canggih dari IBM 5100 yang hanya menggunakan tape drive sebagai perangkat penyimpannya.
4. Tahun 1979, Heathkit H89
Heathkit H89 adalah penyempurnaan dari pendahulunya H8 yang dirilis pada tahun 1977, yang dikenal dengan Heathkit H89 "all-in-one". Perangkat ini dibanderol sekitar $ 700.-. H89 menggunakan terminal berkualitas tinggi dengan prosesor terpisah dan sirkuit berbeda untuk setiap fungsinya.
5. April 1981, Osborne 1
Perangkat ini dirilis pada tahun 1981 oleh Osborne Computer Corp.. Perangkat ini dianggap sebagai perangkat pertama yang benar-benar portabel dengan penutup sebagai pelindung sekaligus keyboard-nya, juga dilengkapi dengan paket baterai sehingga tidak perlu dihubungkan pada outlet 110V AC sebagai dayanya (yang menjadi konsep bentuk notebook masa sekarang). Hanya saja Osborne 1 memiliki beberapa keterbatasan misalnya layar hanya tersedia 5" (diagonal) sehingga tidak padat menampilkan 52 karakter per baris teks. Namun keterbatasan ini dapat diatasi dengan menggulirkan tampilan layar bolak-balik dengan tombol kursor untuk menampilkan baris teks hingga 128 karakter.
Kamis, Agustus 13, 2009
Laptop dari Masa ke Masa
Selasa, Juli 14, 2009
Blog Untuk Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen
Di semester dua ini, untuk memenuhi syarat-syarat ujian Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen, dosen saya menugaskan untuk membuat sebuah blog. Adapun data diri saya untuk mata kuliah ini adalah,
Nama : Zulfa Evi Safitri
NIM : 08.21.0074
Jurusan : Manajemen
Fakultas : Ekonomi
Membuat sebuah blog adalah sebuah kebutuhan sekaligus tantangan untuk menghasilkan sebuah tulisan yang diminati dan dibutuhkan khalayak ramai dan pada akhirnya kita akan merasakan bahwa kita akan membutuhkan blog tersebut dan tidak dapat lepas dengan blog kita.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhU9gaAFom4Lut65QV4aKW91bgdlsIOzFNJ-6op0wYye2iKi7WssSqlby5-okIx2JQJoAF70IDnhZA7tRoh5dcJzpKA5WxmPKW-lu174HjpKTCheHJaPa43yeLYiP3EZtRuKk0BW_c-5rbV/s200/blogger-logo.jpg)
Dengan latar belakang tersebut saya mulai bertekad untuk mencurahkan pemikiran-pemikiran saya dalam blog ini agar orang dapat menilai dan mengkritisi apa yang menjadi pemikiran dan pendapat saya mengenai suatu hal. Namun jika teman-teman merasa kesulitan atau bingung untuk membuat blog, saya menyarankan untuk mendownload panduannya di link ini.
Mari budayakan menulis untuk memajukan generasi muda.
Minggu, Juli 12, 2009
Kuliah Sistem Informasi Manajemen [Model Sistem Umum Perusahaan dan Pendekatan Sistem]
Model adalah penyederhanaan (abstraction)dari sesuatu. Model mewakili sejumlah objek atau aktivitas yang disebut dengan entitas (entity). Manajer menggunakan model untuk memecahkan permasalahan. Anda juga dapat mengunduh file presentasi dari kuliah ini di sini
Jenis-jenis model.
Terdapat empat jenis model dasar, yaitu :
1. Model fisik,
2. Model naratif,
3. Model grafik,
4. Model matematika
1. Model Fisik
Adalah penggambaran entitas dalam bentuk tigas dimensi. Model fisik yang digunakan dalam dunia bisnis meliputi maket pusat perbelanjaan, atau prototype model baru.
Model fisik membantu suatu tujuan yang tidak dapat dipenuhi oleh benda nyata. Contohnya investor pusat perbelanjaan dan pembuat mobil dapat membuat sejumlah perubahan dengan lebih murah melalui rancangan model fisik mereka dibandingkan dengan produk akhir.
2. Model Naratif
Menggambarkan entitasnya secara lisan atau tulisan. Semua komunikasi bisnis adalah model naratif, sehingga model naratif merupakan model yang paling populer. Model ini sering digunakan para manajer, namun jarang dikenali sebagai suatu model.
3. Model Grafik
Menggambarkan entitasnya dengan sejumlah garis, symbol atau bentuk. Model grafik digunakan dalam bisnis untuk mengkomunikasikan informasi. Banyak laporan tahunan perusahaan kepada para pemegang saham berisikan grafik-grafik berwarna untuk menyampaikan kondisi keuangan perusahaan. Grafik juga digunakan untuk mengkomunikasikan informasi kepada para manajer.
Model grafik juga digunakan dalam rancangan sistem informasi. Banyak peralatan yang digunakan oleh analisis sistem dan programmer yang bersifat grafik. Contohnya bagan arus (flowchart) dan diagram arus data (data flow diagram – DFD).
4. Model Matematika
Sebagian besar perhatian dalam pembuatan model bisnis (business modeling) saat ini tertuju pada model matematika. Semua rumus atau persamaan matematika adalah suatu model matematika. Model matematika yang digunakan para manajer bisnis umumnya tidak lebih rumit daripada model yang biasa digunakan dalam matematika.
Keunggulan model matematika adalah ketelitiannya dalam menjelaskan hubungan antara berbagai bagian dari suatu objek serta menyediakan kemampuan prediksi. Matematika dapat menangani hubungan-hubungan yang berdimensi lebih banyak disbanding model grafik yang hanya dua dimenasi atau model fisik yang tiga dimensi. Bagi ahli matematika dan manajer yang menyadari kerumitan sistem bisnis, kemampuan multidimensional model matematik adalah modal yang berharga.
Kegunaan Model
Keempat jenis model dasar memiliki kegunaan sebagai berikut :
1. Mempermudah pengertian (pemahaman)
Suatu model pasti lebih sederhana daripada entitasnya. Entitas lebih mudah dimengerti jika elemen-elemennya dan hubungannya disajikan secara sederhana. Pada model fisik hanya dapat menggambarkan bentuk objek yang ingin dipelajari. Pada model narasi, narasinya dapat diolah menjadi ikhtisar. Pada model grafik, diagram hanya dapat menunjukkan hubungan-hubungan utama, dan pada model matematika, persamaan matematik hanya berisi unsur-unsur primer. Tetapi dalam setiap hal, dilakukan upaya untuk menyajikan model dalam bentuk yang sederhana. Setelah model-model sederhana tersebut dipahami,secara bertahap model tersebut dapat dibuat semakin rumit sehingga dapat menggambarkan entitasnya dengan lebih akurat. Bagaimana pun, model tetap hanya menggambarkan entitasnya dan tidak pernah tepat sama dengan entitasnya.
2. Mempermudah komunikasi
Setelah pemecah masalah (problem sorver) mengerti entitasnya, pengertian tersebut sering perlu dikomunikasikan kepada yang lain. Mungkin analisis sistem harus berkomunikasi dengan manajer atau programmer. Atau mungkin seorang manajer harus berkomunikasi dengan anggaota lain dari tim pemecah masalah.
Keempat jenis model dapat mengkomunikasikan informasi secara cepat dan akurat kepada orang-orang yang mengetahui makna dari berbagai bentuk, kata-kata, grafik, dan persamaan matematika tersebut.
3. Memperkirakan masa depan
Ketelitian dalam menggambarkan entitas membuat model matematika dapat memberikan kemampuan yang tidak dapat dimiliki oleh jenis model lainnya. Model matematika dapat memperkirakan apa yang akan terjadi di masa depan, tetapi tidak seratus persen akurat. Karena banyak data yang dimasukkan ke dalam model biasanya didasarkan atas berbagai asumsi, manajer harus menggunakan pertimbangan dan intuisi untuk mengevaluasi model.
Tahap Pendekatan Sistem
Phase I: Tahap Persiapan
Step 1 Memandang Perusahaan sebagai sistem
Step 2 Mengenali Lingkungan Sistem
Step 3 Mengidentifikasi Subsistem
a. Area Bisnis
b. Tingkat Manajemen
c. Aliran Sumberdaya
Step dapat dilakukan berurutan atau tidak bahkan dapat bersamaan
Phase II: Tahap Definisi
Step 4: Bergerak dari Sistem ke Sub Sistem
a. Tiap tingkat adalah sistem
b. Apakah subsistem berhubungan dengan area fungsional?
c. Apakah subsistem perlu di ‘break down’ lagi?
Step 5: Menganalisa Bagian-bagian sistem menjadi suatu urutan:
1. Mengevaluasi Standard, harus valid, realistis, dipahami, dan terukur
2. Membandingkan output sistem dengan standar
3. Mengevaluasi Manajemen
4. Mengevaluasi Pemroses Informasi
5. Mengevaluasi Input dan Sumberdaya Input
6. Mengevaluasi Proses Transformasi
7. Mengevaluasi Sumberdaya Output
Phase III: Tahap Solusi
Step 6: Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Solusi
Temukan berbagai cara Solusi :
1. Brainstorming/ Tukar Pikiran
2. Joint Application Design (JAD) session/ Rancangan Aplikasi Bersama
Step 7: Mengevaluasi Alternatif solusi
Step 8: Memilih Solusi Terbaik
1. Analisis
2. Penilaian
3. Tawar Menawar
Step 9: Implementasi Solusi
Step 10: Menindaklanjuti untuk memastikan solusi tersebut efektif
Keputusan dibuat pada tahap Definisi dan Solusi