Selasa, Juli 14, 2009

Blog Untuk Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen


Di semester dua ini, untuk memenuhi syarat-syarat ujian Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen, dosen saya menugaskan untuk membuat sebuah blog. Adapun data diri saya untuk mata kuliah ini adalah,


Nama : Zulfa Evi Safitri
NIM : 08.21.0074
Jurusan : Manajemen
Fakultas : Ekonomi

Membuat sebuah blog adalah sebuah kebutuhan sekaligus tantangan untuk menghasilkan sebuah tulisan yang diminati dan dibutuhkan khalayak ramai dan pada akhirnya kita akan merasakan bahwa kita akan membutuhkan blog tersebut dan tidak dapat lepas dengan blog kita.





Dengan latar belakang tersebut saya mulai bertekad untuk mencurahkan pemikiran-pemikiran saya dalam blog ini agar orang dapat menilai dan mengkritisi apa yang menjadi pemikiran dan pendapat saya mengenai suatu hal. Namun jika teman-teman merasa kesulitan atau bingung untuk membuat blog, saya menyarankan untuk mendownload panduannya di link ini



Mari budayakan menulis untuk memajukan generasi muda.

Baca tulisan saya selengkapnya (klik)...

Minggu, Juli 12, 2009

Kuliah Sistem Informasi Manajemen [Model Sistem Umum Perusahaan dan Pendekatan Sistem]

Model adalah penyederhanaan (abstraction)dari sesuatu. Model mewakili sejumlah objek atau aktivitas yang disebut dengan entitas (entity). Manajer menggunakan model untuk memecahkan permasalahan.
Jenis-jenis model.
Terdapat empat jenis model dasar, yaitu :
1. Model fisik,
2. Model naratif,
3. Model grafik,
4. Model matematika

1. Model Fisik
Adalah penggambaran entitas dalam bentuk tigas dimensi. Model fisik yang digunakan dalam dunia bisnis meliputi maket pusat perbelanjaan, atau prototype model baru.
Model fisik membantu suatu tujuan yang tidak dapat dipenuhi oleh benda nyata. Contohnya investor pusat perbelanjaan dan pembuat mobil dapat membuat sejumlah perubahan dengan lebih murah melalui rancangan model fisik mereka dibandingkan dengan produk akhir.
2. Model Naratif
Menggambarkan entitasnya secara lisan atau tulisan. Semua komunikasi bisnis adalah model naratif, sehingga model naratif merupakan model yang paling populer. Model ini sering digunakan para manajer, namun jarang dikenali sebagai suatu model.
3. Model Grafik
Menggambarkan entitasnya dengan sejumlah garis, symbol atau bentuk. Model grafik digunakan dalam bisnis untuk mengkomunikasikan informasi. Banyak laporan tahunan perusahaan kepada para pemegang saham berisikan grafik-grafik berwarna untuk menyampaikan kondisi keuangan perusahaan. Grafik juga digunakan untuk mengkomunikasikan informasi kepada para manajer.
Model grafik juga digunakan dalam rancangan sistem informasi. Banyak peralatan yang digunakan oleh analisis sistem dan programmer yang bersifat grafik. Contohnya bagan arus (flowchart) dan diagram arus data (data flow diagram – DFD).
4. Model Matematika
Sebagian besar perhatian dalam pembuatan model bisnis (business modeling) saat ini tertuju pada model matematika. Semua rumus atau persamaan matematika adalah suatu model matematika. Model matematika yang digunakan para manajer bisnis umumnya tidak lebih rumit daripada model yang biasa digunakan dalam matematika.
Keunggulan model matematika adalah ketelitiannya dalam menjelaskan hubungan antara berbagai bagian dari suatu objek serta menyediakan kemampuan prediksi. Matematika dapat menangani hubungan-hubungan yang berdimensi lebih banyak disbanding model grafik yang hanya dua dimenasi atau model fisik yang tiga dimensi. Bagi ahli matematika dan manajer yang menyadari kerumitan sistem bisnis, kemampuan multidimensional model matematik adalah modal yang berharga.
Kegunaan Model
Keempat jenis model dasar memiliki kegunaan sebagai berikut :
1. Mempermudah pengertian (pemahaman)
Suatu model pasti lebih sederhana daripada entitasnya. Entitas lebih mudah dimengerti jika elemen-elemennya dan hubungannya disajikan secara sederhana. Pada model fisik hanya dapat menggambarkan bentuk objek yang ingin dipelajari. Pada model narasi, narasinya dapat diolah menjadi ikhtisar. Pada model grafik, diagram hanya dapat menunjukkan hubungan-hubungan utama, dan pada model matematika, persamaan matematik hanya berisi unsur-unsur primer. Tetapi dalam setiap hal, dilakukan upaya untuk menyajikan model dalam bentuk yang sederhana. Setelah model-model sederhana tersebut dipahami,secara bertahap model tersebut dapat dibuat semakin rumit sehingga dapat menggambarkan entitasnya dengan lebih akurat. Bagaimana pun, model tetap hanya menggambarkan entitasnya dan tidak pernah tepat sama dengan entitasnya.
2. Mempermudah komunikasi
Setelah pemecah masalah (problem sorver) mengerti entitasnya, pengertian tersebut sering perlu dikomunikasikan kepada yang lain. Mungkin analisis sistem harus berkomunikasi dengan manajer atau programmer. Atau mungkin seorang manajer harus berkomunikasi dengan anggaota lain dari tim pemecah masalah.
Keempat jenis model dapat mengkomunikasikan informasi secara cepat dan akurat kepada orang-orang yang mengetahui makna dari berbagai bentuk, kata-kata, grafik, dan persamaan matematika tersebut.
3. Memperkirakan masa depan
Ketelitian dalam menggambarkan entitas membuat model matematika dapat memberikan kemampuan yang tidak dapat dimiliki oleh jenis model lainnya. Model matematika dapat memperkirakan apa yang akan terjadi di masa depan, tetapi tidak seratus persen akurat. Karena banyak data yang dimasukkan ke dalam model biasanya didasarkan atas berbagai asumsi, manajer harus menggunakan pertimbangan dan intuisi untuk mengevaluasi model.


Tahap Pendekatan Sistem

Phase I: Tahap Persiapan
Step 1 Memandang Perusahaan sebagai sistem
Step 2 Mengenali Lingkungan Sistem
Step 3 Mengidentifikasi Subsistem
a. Area Bisnis
b. Tingkat Manajemen
c. Aliran Sumberdaya
Step dapat dilakukan berurutan atau tidak bahkan dapat bersamaan

Phase II: Tahap Definisi
Step 4: Bergerak dari Sistem ke Sub Sistem
a. Tiap tingkat adalah sistem
b. Apakah subsistem berhubungan dengan area fungsional?
c. Apakah subsistem perlu di ‘break down’ lagi?
Step 5: Menganalisa Bagian-bagian sistem menjadi suatu urutan:
1. Mengevaluasi Standard, harus valid, realistis, dipahami, dan terukur
2. Membandingkan output sistem dengan standar
3. Mengevaluasi Manajemen
4. Mengevaluasi Pemroses Informasi
5. Mengevaluasi Input dan Sumberdaya Input
6. Mengevaluasi Proses Transformasi
7. Mengevaluasi Sumberdaya Output

Phase III: Tahap Solusi
Step 6: Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Solusi
Temukan berbagai cara Solusi :
1. Brainstorming/ Tukar Pikiran
2. Joint Application Design (JAD) session/ Rancangan Aplikasi Bersama
Step 7: Mengevaluasi Alternatif solusi
Step 8: Memilih Solusi Terbaik
1. Analisis
2. Penilaian
3. Tawar Menawar
Step 9: Implementasi Solusi
Step 10: Menindaklanjuti untuk memastikan solusi tersebut efektif


Keputusan dibuat pada tahap Definisi dan Solusi

Anda juga dapat mengunduh file presentasi dari kuliah ini di sini


Baca tulisan saya selengkapnya (klik)...