Banyak mahasiswa yang mempelajari ilmu Akuntansi sering salah dalam membuat neraca. Kebanyakan sebabnya adalah mereka (termasuk juga saya) masih belum bisa membedakan antara debet dan kredit.
Seorang warga Ponorogo (kebetulan saya juga warga Ponorogo, lho...) Puji Hariwati menemukan metode yang memudahkan mempelajari Akuntansi yang disebut dengan Sarung Tangan Ajaib. Beliau adalah istri dari Pembantu Rektor I Universitas Islam Negeri Malang Prof. Mudjia Raharja yang kini mengajar di SMAN I Gondanglegi Malang. Metode Sarung Tangan Ajaib yang beliau temukan memenangkan Juara II Karya Tulis Ilmiah Tingkat Nasional.
Pada Sarung Tangan Ajaib kelima jari diberikan huruf masing- masing. Huruf "H" untuk ibu jari, huruf "U" untuk telunjuk, huruf "M" untuk jari tengah, huruf "P" untuk jari manis, dan huruf "B" untuk jari kelingking.
Huruf "H" berarti Harta, huruf "U" berarti Utang, huruf "M" berarti Modal, huruf "P" berarti Pendapatan atau Penjualan, dan huruf "B" berarti Biaya atau Beli barang.
Cara termudah dalam penyusunan neraca tersebut dengan cara menekuk satu per satu kelima jari yang ada kodenya tersebut. Misalnya memasukkan rekening riil ke dalam sebuah neraca. Yang masuk rekening riil adalah kelompok harta, utang dan modal. Sedangkan rekening pendapatan dan beban berada di jari manis dan jari kelingking.
Tiga jari yang tengah ditekuk, yakni yang berkode U, M, dan P. Maka penambahan harta dan biaya maupun pembelian barang dicatat sebelah debet. Dan jika berkurang dicatat sebelah kredit. Pada pencatatan inilah kecenderungan para mahasiswa salah dalam penempatan.
Dengan metode Sarung Tangan Ajaib ini, kesalahan penempatan posisi debet dan kredit bisa dihindari. Sebab jika awal penempatan sudah terjadi kesalahan, maka ke bawahnya juga akan ikut salah semua.
Dengan ditemukannya metode Sarung Tangan Ajaib ini diharapkan semakin mempermudah para mahasiswa mempelajari Akuntansi sehingga dapat menjadi Akuntan yang handal. Namun tentu saja ketika telah masuk ke dunia kerja, sarung tangan ini tidak lagi dipakai atau akan disangka Dakocan sedang keluyuran di kantor. Mungkin dapat dibuat inovasi menggantinya dengan kaus kaki (jadi tidak mencolok, gitu...)
Selasa, Januari 05, 2010
Metode Sarung Tangan Ajaib Untuk Pembuatan Neraca
Langganan:
Postingan (Atom)