Selamat pagi, pada kesempatan kali ini saya akan meneruskan ulasan
touring saya bersama suami pada bulan Agustus 2013 lalu. Tujuan kami adalah... “Jawa
Timur Park 2...!” Tadaa... Sebagai warga Jawa Timur, terus terang saya baru pertama
kali mengunjungi obyek wisata ini. Ya, baru pertama kali, lagian mau ngapain
jika jalan-jalan tanpa suami :D, maklum suami bekerja di luar kota.
Oke, kembali ke topik. Jatim Park 2 adalah tempat wisata
yang menyajikan hiburan untuk seluruh keluarga sekaligus sebagai sarana
pembelajaran bagi anak. Obyek wisata ini adalah komplek ke-2 setelah obyek
wisata pertama yang sekarang dikenal dengan Jawa Timur Park 1. Lokasi Jawa
Timur Park berada di Kota Batu, 18 km dari pusat kota sekitar 30 menit
perjalanan motor.
Minggu, Agustus 25, 2013
Wisata Malang: Jawa Timur Park 2
Jumat, Agustus 23, 2013
Wisata Pantai Malang: Sendang Biru, Goa Cina dan Bajul Mati
Ya, memang tiga pantai tersebut dalam satu jalur. Dari Pantai
Sendang Biru mulanya, ke arah Barat secara berurutan Pantai Goa Cina dan Pantai Bajul
Mati. Dari kota Malang, Pantai Sendang Biru dapat ditempuh dalam
jarak 30 km ke arah selatan, tepatnya di daerah Sumber Manjing Wetan.
Kala itu saya sedang mengandung empat bulan, jadi untuk
kenyamanan acara jalan-jalan saya dan suami menyewa mobil. Standar tarif
persewaan mobil Kota Malang sekitar Rp. 300.000,-. Kami sengaja mengambil waktu keberangkatan sore hari agar
dapat beristirahat di malam harinya. Karena menurut perkiraan kami, perjalanan
akan ditempuh selama kurang lebih 2 jam. Banyak pengiapan tersedia di Pantai Sendang Biru, kebanyakan
berbentuk Home Stay. Rata-rata tarif satu malamnya Rp. 150.000,-
Pagi menjelang, kami baru bisa melihat pemandangan Pantai
Sendang Biru. Banyak kapal-kapal nelayan, karena memang pantai ini adalah
pelabuhan. Referensi yang dari penjaga pantai dan para pengunjung, terdapat
Segara Anakan di dalam pulau tersebut. Elok sekali.
Namun saya tidak mungkin melakukan perjalanan ke tempat
tersebut. Kondisi fisik saya yang sedang mengandung sangat berbahaya jika
menempuh perjalanan yang terjal masuk ke dalam pulau. Maka kami memutuskan
untuk langsung meneruskan perjalanan selanjutnya ke Pantai Goa Cina.
Pantai Goa Cina ditempuh melewati jalan baru pantai selatan
yang masih sangat mulus. Namun harus bersiap-siap untuk terguncang-guncang,
karena akses masuk ke pantai sangat buruk. Nama pantai ini diambil dari cerita masyarakat bahwasanya
dahulu kala karang pada Pantai ini dipakai sebagai pertapaan seorang Pendeta
Cina. Memang terlihat ada sebuah goa dengan payung mutho (payung orang mati)
terpasang di depannya. Amit-amit, saya tidak berani mendekat ke sana. Kasihan
jabang bayi.
Pantai di sini sangat elok. Karang-karang yang terbentuk
alami tidak terrusak oleh tangan manusia. Namun awas, di pantai ini tidak
disarankan untuk berenang, karena pantai ini berbentuk palung dengan arus dalam
air yang kuat.
Goa Cina: Foto dapat dari Sinnersmile
Tujuan kami selanjutnya adalah Pantai Bajul Mati, ke arah Barat meneruskan jalan aspal mulus dari Pantai Goa Cina. Serem juga saya mendengarnya, saya sudah ngotot minta pulang dari pada pergi ke sana. Tapi suami berkeras. Searching-searching di internet, saya belum menemukan sejarah nama pantai ini. Yang unik dari pantai ini adalah akses ke pantai yang melewati sebuah jembatan. Dikenal sebagai Jembatan Bajul Mati, jembatan ini unik dengan bentuk seperti bando. Bando raksasa dari beton bertulang.
Baca tulisan saya selengkapnya (klik)...
Langganan:
Postingan (Atom)